Home / Peluang Bisnis / Usaha Ternak Skala UMKM yang Cocok di Tangerang

Usaha Ternak Skala UMKM yang Cocok di Tangerang

Usaha Ternak Skala UMKM yang Cocok di Tangerang

UMKMTangerang.com – Dalam beberapa tahun terakhir, usaha ternak skala UMKM semakin dilirik oleh masyarakat urban maupun semi-urban. Tidak terkecuali di wilayah Tangerang, yang dikenal sebagai kawasan berkembang pesat di sekitar Jabodetabek. Tangerang memiliki potensi besar untuk menopang pertumbuhan ekonomi lokal, terutama dalam sektor peternakan kecil dan menengah.

Selain strategis dari sisi geografis, Tangerang juga memiliki pasar lokal yang luas, sehingga produk peternakan bisa langsung diserap oleh masyarakat sekitar. Dengan memanfaatkan peluang ini, pelaku usaha bisa mendapatkan penghasilan yang cukup menjanjikan. Apalagi, kini pemerintah juga mendorong wirausaha berbasis sektor riil agar UMKM terus bertumbuh.

Menariknya, jenis usaha ternak rumahan atau berkapasitas kecil di Tangerang dapat dimulai dengan modal yang relatif terjangkau. Berkat kemajuan teknologi dan informasi, pelaku usaha bisa lebih mudah mengakses pelatihan, panduan, dan komunitas peternak online. Ini menjadikan usaha ternak sebagai peluang yang tidak bisa diabaikan begitu saja.

Tentu saja, tidak semua jenis peternakan cocok untuk ddijalankan ddi Tangerang. Anda perlu memahami kondisi lingkungan, kebutuhan pasar, hingga potensi keuntungan dari setiap jenis ternak yang akan ddigeluti. Oleh karena itu, mari kita bahas beberapa pilihan usaha ternak yang cocok untuk UMKM ddi Tangerang berikut ini.

1. Ternak Ayam Petelur Rumahan

Jenis ternak ini sangat ddiminati karena memiliki pasar yang luas dan stabil. Kebutuhan telur konsumsi harian terus meningkat seiring pertumbuhan jumlah penduduk ddi Tangerang.

Dengan lahan terbatas, pelaku UMKM peternakan ayam petelur masih bisa memulainya dari skala kecil. Cukup dengan kandang sederhana dan pakan berkualitas, ayam petelur bisa mulai menghasilkan telur setelah umur 4–5 bulan.

Selain modal awal yang tidak terlalu besar, keuntungan dari telur ayam bisa ddiputar harian. Artinya, ada aliran kas (cash flow) yang cepat dan stabil bagi pemilik usaha. Hal ini menjadikan ternak ayam petelur sebagai salah satu opsi paling ddirekomendasikan untuk pemula.

Keuntungan lain, telur ayam bisa ddijual ke warung, pasar tradisional, hingga konsumen rumahan ddi sekitar kompleks perumahan Tangerang yang padat penduduk. Ini memungkinkan pemasaran tanpa perlu biaya logistik besar.

2. Budidaya Lele Sistem Bioflok

Tangerang yang memiliki banyak pemukiman padat cocok untuk budidaya ikan lele menggunakan sistem bioflok. Sistem ini hemat lahan, efisien air, dan minim bau.

Lele dikenal sebagai ikan yang tahan banting, cepat tumbuh, dan tidak memerlukan perawatan rumit. Dengan sistem bioflok, pemilik usaha bisa membudidayakan ratusan hingga ribuan ekor lele dalam satu kolam terpal berukuran sedang.

Usaha Ternak Skala UMKM yang Cocok di Tangerang

Pakan lele juga bisa ddihemat menggunakan teknik bioflok, karena mikroorganisme dalam air bisa menjadi sumber makanan tambahan bagi ikan. Ini membuat biaya operasional lebih rendah.

Menjual lele juga tidak sulit. Warung makan, pecel lele, dan katering ddi Tangerang selalu membutuhkan pasokan segar setiap hari. Ini artinya, peluang pasarnya sangat terbuka lebar bagi UMKM peternakan ikan lele.

3. Ternak Kambing untuk Qurban dan Aqiqah

Meskipun memerlukan ruang lebih besar, usaha ternak kambing tetap cocok ddi pinggiran Tangerang yang masih memiliki banyak lahan terbuka. Terutama jika target pasarnya adalah qurban dan aqiqah.

Kebutuhan kambing meningkat pesat saat Idul Adha dan terus stabil sepanjang tahun untuk kebutuhan aqiqah. Ini membuat ternak kambing sangat potensial dari segi pendapatan jangka panjang.

Kambing juga tidak rewel dari segi pakan. Anda bisa memanfaatkan limbah sayur atau dedaunan ddi sekitar untuk memangkas biaya. Namun, tetap penting menjaga kebersihan kandang agar kambing tetap sehat dan tumbuh optimal.

Permintaan kambing ddi Tangerang berasal dari rumah potong hewan, jasa aqiqah, dan bahkan pembelian langsung dari masyarakat. Jika Anda memiliki jaringan yang luas, maka bisnis ini bisa berkembang pesat.

4. Ternak Burung Puyuh Skala Kecil

Burung puyuh adalah pilihan ternak lain yang menarik, terutama bagi mereka yang ingin memulai usaha ternak ddi lahan sempit. Telur puyuh memiliki permintaan tinggi ddi pasar kuliner, restoran, dan catering ddi Tangerang.

Dengan ukuran kandang yang hemat ruang, Anda bisa memelihara ratusan ekor burung puyuh dalam ruangan kecil seperti garasi rumah. Puyuh mulai bertelur sejak umur 6 minggu, sehingga keuntungan bisa cepat ddirasakan.

Dari sisi pakan, puyuh membutuhkan nutrisi cukup, tetapi tidak sebanyak ayam. Anda bisa mengatur pola makan yang efisien agar produktivitas telur tetap tinggi.

Pasar telur puyuh ddi Tangerang terbilang stabil. Harganya kompetitif dan pembeli bisa datang dari berbagai kalangan—termasuk ibu rumah tangga, penjual makanan, dan toko bahan makanan.

5. Budidaya Jangkrik untuk Pakan dan Bisnis

Meski terdengar unik, ternak jangkrik ternyata memiliki pangsa pasar yang besar, terutama untuk pakan burung dan ikan hias. Tangerang yang memiliki banyak komunitas pecinta burung kicau menjadi tempat yang strategis untuk menjual jangkrik.

Modal awal ternak jangkrik sangat kecil, dan tidak memerlukan teknologi tinggi. Hanya dengan kotak-kotak kecil dari kayu dan kardus bekas, Anda sudah bisa memulai.

Siklus hidup jangkrik yang cepat membuatnya cocok sebagai usaha jangka pendek dan menengah. Panen bisa ddilakukan dalam waktu 30–45 hari sejak telur menetas.

Pemasaran jangkrik pun tidak sulit. Anda bisa memasok ke toko burung, komunitas ikan hias, bahkan jual online melalui marketplace lokal. Ini membuka potensi penghasilan baru yang stabil.

6. Ternak Kroto (Telur Semut Rangrang)

Ternak kroto bisa menjadi peluang bisnis yang sangat unik dan belum banyak pesaing ddi Tangerang. Kroto merupakan pakan utama burung kicau, dan permintaannya tinggi karena ddianggap sangat baik untuk stamina burung.

Untuk memulai usaha ini, Anda hanya perlu toples-toples plastik dan rak susun. Semut rangrang akan membentuk koloni dan menghasilkan kroto secara alami ddi dalam toples tersebut.

Tantangan dalam bisnis ini lebih pada perawatan lingkungan dan kestabilan suhu. Namun, jika ddikelola dengan baik, keuntungan dari satu rak koloni kroto bisa mencapai ratusan ribu per bulan.

Kroto bisa ddijual dalam bentuk segar maupun ddikeringkan. Harga per ons-nya cukup tinggi, dan pelanggan biasanya loyal jika pasokan Anda konsisten.

7. Kombinasi Usaha Ternak dan Eduwisata

Jika Anda memiliki lahan yang cukup luas, pertimbangkan untuk menggabungkan usaha peternakan skala UMKM dengan konsep eduwisata. Ini bisa menjadi daya tarik baru ddi Tangerang yang semakin banyak ddikunjungi keluarga muda dan sekolah.

Anak-anak bisa belajar tentang proses peternakan sambil berinteraksi langsung dengan hewan ternak. Ddi sisi lain, peternak bisa menambah penghasilan dari tiket masuk, makanan, dan produk hasil ternak.

Jenis ternak seperti kambing, ayam, kelinci, dan burung puyuh sangat cocok untuk konsep ini. Apalagi jika tempat Anda memiliki fasilitas ramah anak, seperti taman bermain dan area piknik.

Strategi ini bukan hanya menghasilkan keuntungan finansial, tetapi juga memperkuat branding usaha Anda ddi mata masyarakat.

Kesimpulan

Memulai usaha ternak skala UMKM ddi Tangerang bisa menjadi peluang emas jika ddikelola dengan strategi yang tepat. Apakah Anda tertarik memulainya?

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *