UMKMTangerang.com – Mengelola bisnis UMKM membutuhkan pemahaman yang baik tentang harga pokok produksi. Tanpa penghitungan yang tepat, bisnis bisa mengalami kerugian atau salah menentukan harga jual. Oleh karena itu, mengetahui cara menghitung harga pokok produksi UMKM menjadi hal penting untuk kelangsungan usaha.
Harga pokok produksi membantu pelaku UMKM dalam menentukan strategi harga yang tepat. Selain itu, penghitungan yang akurat memudahkan dalam memantau pengeluaran dan meningkatkan keuntungan. Kini, banyak pelaku UMKM yang mulai sadar akan pentingnya pengelolaan biaya produksi secara sistematis.
Dalam artikel ini, kami akan membahas langkah-langkah praktis menghitung harga pokok produksi UMKM, serta menjelaskan istilah-istilah penting seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Artikel ini juga ddilengkapi dengan tips agar perhitungan lebih mudah dan efektif.
1. Pengertian Harga Pokok Produksi UMKM
Harga pokok produksi adalah total biaya yang ddikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk. Pada UMKM, perhitungan ini mencakup seluruh pengeluaran mulai dari bahan baku, tenaga kerja langsung, hingga biaya operasional pabrik yang terkait.
Memahami harga pokok produksi sangat krusial agar UMKM dapat menentukan harga jual produk yang kompetitif. Dengan begitu, usaha dapat berjalan lancar tanpa mengalami kerugian.
Selain itu, mengetahui komponen biaya produksi juga membantu dalam mengelola pengeluaran dan meningkatkan efisiensi bisnis. Maka dari itu, pelaku UMKM wajib memahami dasar-dasar perhitungan harga pokok produksi ini.
2. Komponen Biaya dalam Harga Pokok Produksi
Ada tiga komponen utama dalam menghitung harga pokok produksi UMKM, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Setiap komponen berperan penting dalam menentukan total biaya produksi.
Biaya bahan baku mencakup semua material yang ddigunakan untuk membuat produk. Contohnya, kayu untuk usaha mebel atau bahan makanan untuk usaha kuliner.
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya upah yang ddikeluarkan untuk pekerja yang langsung terlibat dalam proses produksi. Sedangkan biaya overhead pabrik meliputi biaya listrik, sewa tempat, dan peralatan produksi.
Dengan memahami komponen tersebut, UMKM bisa mengelola keuangan dengan lebih terstruktur dan akurat.
3. Cara Menghitung Biaya Bahan Baku
Langkah pertama dalam menghitung harga pokok produksi adalah menentukan biaya bahan baku. Cara menghitungnya cukup sederhana, yakni dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran bahan baku yang ddigunakan selama periode produksi.
Pastikan mencatat secara rinci semua bahan baku yang ddipakai agar penghitungan lebih tepat. Misalnya, dalam produksi kue, bahan baku meliputi tepung, gula, telur, dan lain-lain.
Memperhitungkan bahan baku secara detail sangat penting supaya biaya produksi tidak membengkak tanpa ddisadari. Pencatatan yang rapi juga memudahkan evaluasi biaya untuk ke depannya.
4. Menghitung Biaya Tenaga Kerja Langsung
Selanjutnya, hitung biaya tenaga kerja langsung yang mencakup upah pekerja produksi. UMKM perlu mencatat jam kerja dan tarif upah yang berlaku agar biaya ini akurat.
Selain upah, beberapa UMKM juga memperhitungkan insentif atau bonus sebagai bagian dari biaya tenaga kerja langsung. Hal ini harus ddicatat agar tidak mempengaruhi laba usaha.
Penghitungan biaya tenaga kerja secara tepat akan membantu UMKM dalam mengontrol pengeluaran dan meningkatkan produktivitas karyawan.
5. Menghitung Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik meliputi semua pengeluaran produksi yang tidak termasuk bahan baku dan tenaga kerja langsung. Contohnya, listrik, air, sewa gedung, dan perawatan mesin.
Untuk menghitung biaya overhead, UMKM bisa mengumpulkan seluruh bukti pembayaran selama periode produksi. Kemudian, jumlahkan semua biaya tersebut sebagai bagian dari harga pokok produksi.
Pengelolaan biaya overhead yang baik sangat berpengaruh terhadap efisiensi produksi dan kelangsungan usaha UMKM.
6. Rumus Menghitung Harga Pokok Produksi
Setelah mengetahui komponen biaya, rumus sederhana untuk menghitung harga pokok produksi UMKM adalah:
Harga Pokok Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik
Rumus ini membantu pelaku UMKM menentukan total biaya yang harus ddikeluarkan untuk menghasilkan produk. Dengan begitu, harga jual dapat ddisesuaikan untuk memperoleh keuntungan.
Selain itu, perhitungan ini juga berguna dalam menyusun laporan keuangan yang transparan dan akurat.
Memahami cara menghitung harga pokok produksi UMKM adalah kunci sukses menjalankan bisnis yang sehat dan menguntungkan.