Home / Edukasi / Panduan UMKM Jualan di Marketplace: Riset Produk, Optimasi Deskripsi, dan Taktik Promosi Tepat

Panduan UMKM Jualan di Marketplace: Riset Produk, Optimasi Deskripsi, dan Taktik Promosi Tepat

Cara Jualan di Marketplace untuk UMKM agar Cepat Laku

Panduan Strategis UMKM Jualan Online di Marketplace Indonesia

UMKMTangerang.com – Di era digital yang semakin dinamis, pelaku UMKM tidak lagi bisa bergantung pada cara konvensional dalam menjangkau pelanggan. Marketplace seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada menjadi ladang baru yang menjanjikan untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah. Namun, hanya sekadar “jualan” di sana tidak cukup untuk mendatangkan keuntungan.

Pelaku UMKM yang sukses di marketplace biasanya memiliki strategi pemasaran yang matang, memanfaatkan riset produk dengan cermat, dan tahu cara menyusun deskripsi produk yang memikat calon pembeli. Tidak hanya itu, mereka juga memahami pentingnya menerapkan taktik promosi yang tepat agar produk mereka tak tenggelam dalam persaingan.

Persaingan di marketplace sangat ketat. Produk yang bagus pun bisa kalah saing jika tidak diiringi dengan penyajian dan promosi yang tepat sasaran. Oleh karena itu, memahami pola perilaku konsumen dan tren pasar menjadi hal yang tidak bisa ditawar.

Melalui artikel ini, Anda akan menemukan panduan lengkap dan praktis untuk UMKM agar bisa eksis dan berkembang dalam ekosistem marketplace. Mulai dari strategi riset produk, cara membuat deskripsi produk yang menarik, hingga teknik promosi yang bisa langsung diterapkan.

1. Riset Produk yang Laku Keras di Marketplace

Sebelum Anda terjun menjual, pastikan produk yang akan ditawarkan memang memiliki permintaan tinggi. Banyak pelaku UMKM gagal karena menjual produk hanya berdasarkan asumsi pribadi, bukan berdasarkan data pasar.

Langkah awal riset produk bisa dimulai dengan mengamati produk terlaris di kategori yang Anda minati. Perhatikan pola harga, jumlah ulasan, dan tingkat penjualan. Gunakan fitur “produk terpopuler” di Shopee atau Tokopedia sebagai rujukan.

Jangan ragu memanfaatkan tools seperti Google Trends, Keyword Planner, dan Insight dari marketplace untuk melihat produk apa yang sedang dicari orang. Data ini membantu Anda memahami apa yang benar-benar dibutuhkan pasar.

Selain itu, perhatikan juga musim dan momen khusus. Misalnya, produk hampers akan naik daun menjelang Lebaran, sementara produk alat sekolah laris saat tahun ajaran baru dimulai.

Terakhir, pastikan Anda mampu menyediakan produk dengan kualitas yang stabil, pasokan terjamin, dan harga yang kompetitif. Percuma jika produknya menarik tetapi sulit dipenuhi secara konsisten.

2. Cara Menulis Deskripsi Produk yang Menjual

Deskripsi produk bukan sekadar informasi teknis. Ini adalah alat persuasi untuk meyakinkan calon pembeli bahwa produk Anda memang layak dibeli. Oleh karena itu, gunakan kalimat yang menggugah, padat informasi, dan mampu menjawab pertanyaan pelanggan.

Gunakan bahasa yang mudah dimengerti dan mengalir. Sertakan manfaat utama dari produk, bukan hanya spesifikasi. Misalnya, bukan hanya “botol minum 500 ml”, tetapi “botol minum 500 ml tahan panas dan dingin, cocok untuk olahraga dan perjalanan jauh.”

Cara Jualan di Marketplace untuk UMKM agar Cepat Laku

Susun deskripsi dalam poin-poin agar mudah dibaca. Gunakan kata-kata yang bersifat emosional dan menjual, seperti praktis, elegan, awet, eksklusif, atau ramah lingkungan sesuai karakter produk Anda.

Jangan lupa tambahkan kata kunci yang relevan agar produk Anda lebih mudah ditemukan lewat fitur pencarian marketplace. Ini penting untuk optimasi SEO di marketplace.

Terakhir, lampirkan foto produk yang jelas, natural, dan meyakinkan. Deskripsi yang bagus tanpa gambar yang mendukung akan terasa hampa dan bisa membuat calon pembeli ragu.

3. Strategi Promosi UMKM agar Produk Cepat Laris

Promosi yang tepat bisa menaikkan penjualan hingga dua kali lipat atau lebih. Marketplace umumnya menyediakan fitur-fitur promosi seperti diskon, voucher, cashback, dan gratis ongkir. Pelajari fitur ini dan manfaatkan secara berkala.

Berikan diskon terbatas untuk mendorong pembelian cepat. Psikologi pembeli sering dipengaruhi oleh urgensi seperti “stok terbatas” atau “promo berakhir malam ini.” Ini trik yang sering digunakan penjual sukses.

Gunakan juga fitur iklan berbayar di marketplace untuk mendorong visibilitas produk baru atau produk yang sedang sepi peminat. Anda bisa menargetkan iklan berdasarkan keyword yang relevan agar lebih efektif.

Lakukan juga promosi di luar platform, seperti membagikan link produk ke media sosial atau WhatsApp group. Gabungkan promosi dengan konten menarik agar tidak terkesan memaksa jualan.

Yang paling penting, pastikan kualitas pelayanan tetap prima meski Anda sedang gencar berpromosi. Pelayanan buruk bisa merusak reputasi toko meski harga murah dan promosi gencar.

4. Optimasi Toko: Layout, Branding, dan Testimoni

Penampilan toko Anda di marketplace ibarat tampilan etalase di toko fisik. Pastikan tampilan toko Anda rapi, konsisten, dan sesuai dengan identitas produk yang Anda jual. Gunakan logo dan banner toko yang profesional.

Beri nama toko yang mudah diingat dan mencerminkan produk Anda. Jangan asal-asalan memilih nama karena ini berkaitan langsung dengan citra brand di benak konsumen.

Fitur toko seperti “kategori produk”, “produk unggulan”, dan “review pelanggan” sangat penting. Manfaatkan dengan baik. Review positif bisa meningkatkan kepercayaan dan mendorong penjualan berikutnya.

Kumpulkan testimoni dari pelanggan yang puas. Anda bisa memberikan voucher kecil sebagai apresiasi bagi mereka yang bersedia memberikan ulasan positif.

Jangan abaikan bagian chat pembeli. Tanggapi pesan secepat mungkin dengan ramah dan solutif. Tingkat respon toko sering kali menjadi pertimbangan calon pembeli sebelum checkout.

5. Manfaatkan Data Penjualan dan Analitik Marketplace

Marketplace besar biasanya menyediakan dashboard analitik yang sangat berguna untuk para penjual. Anda bisa melihat data pengunjung toko, performa produk, rasio konversi, hingga kata kunci yang sering digunakan pembeli.

Data ini bukan sekadar angka. Ini adalah panduan Anda untuk mengambil keputusan bisnis yang lebih cerdas. Misalnya, jika produk A dikunjungi banyak orang tetapi konversinya rendah, bisa jadi harga terlalu tinggi atau deskripsinya kurang meyakinkan.

Perhatikan juga waktu-waktu ramai pembelian. Jika data menunjukkan peningkatan transaksi di akhir pekan, siapkan stok dan promosi lebih banyak di waktu tersebut.

Dengan menganalisis tren penjualan secara rutin, Anda bisa melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap strategi pemasaran yang diterapkan.

Banyak UMKM yang tumbuh pesat karena mampu membaca data dengan tepat dan menggunakannya untuk mengembangkan produk dan layanan mereka.

6. Membangun Loyalitas Pelanggan Lewat Marketplace

Pelanggan setia adalah aset. Mereka tidak hanya membeli ulang, tapi juga sering merekomendasikan toko Anda ke orang lain. Oleh karena itu, ciptakan pengalaman belanja yang menyenangkan dari awal hingga akhir.

Berikan bonus kecil atau ucapan terima kasih dalam paket pengiriman. Gestur sederhana ini bisa membuat pelanggan merasa dihargai dan lebih mungkin kembali belanja.

Manfaatkan fitur “follow toko” dan “voucher khusus follower” di marketplace untuk mendorong pembeli menjadi pelanggan tetap.

Kirimkan pesan follow-up setelah pembelian. Tanyakan apakah produk sudah sampai dan sesuai harapan. Jika ada keluhan, segera tangani dengan baik agar tidak berujung pada review negatif.

Terakhir, jaga kualitas produk secara konsisten. Tidak ada loyalitas tanpa kualitas. Produk yang mengecewakan akan memutus siklus pembelian ulang, tak peduli seberapa bagus promosi Anda.

7. Tips Menghindari Perang Harga yang Merugikan

Banyak pelaku UMKM terjebak dalam strategi banting harga untuk bersaing. Padahal, ini justru bisa merusak profit dan membuat bisnis sulit berkembang dalam jangka panjang.

Daripada fokus menurunkan harga, fokuslah pada nilai tambah produk Anda. Misalnya, kemasan premium, bonus produk, atau pelayanan yang cepat dan ramah.

Jelaskan dengan detail kelebihan produk Anda di deskripsi dan visual. Jika pembeli paham bahwa produk Anda lebih bernilai, mereka akan rela membayar sedikit lebih mahal.

Segmentasikan target pasar Anda. Jangan coba menjangkau semua kalangan dengan satu produk. Fokus pada pasar tertentu yang menghargai kualitas dan kenyamanan.

Dan yang terpenting, jangan panik melihat kompetitor menjual dengan harga sangat murah. Selalu evaluasi biaya produksi dan pastikan margin Anda tetap sehat.

Penutup: Sukses Jualan di Marketplace Itu Soal Strategi, Bukan Sekadar Untung-untungan!

Sudahkah Anda menerapkan semua strategi di atas?

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *