Home / Tips & Ilmu Jualan / Cara Menentukan Harga Jual Katering Rumahan

Cara Menentukan Harga Jual Katering Rumahan

Cara Menentukan Harga Jual Katering Rumahan

UMKMTangerang.com – Menjalankan usaha katering dari rumah memang menggiurkan, apalagi jika Anda memiliki keahlian memasak dan passion dalam dunia kuliner. Namun, tantangan terbesar bukan hanya soal memasak yang enak atau mengemas makanan dengan rapi—melainkan soal bagaimana menentukan harga jual katering rumahan secara tepat dan kompetitif.

Sering kali, pemilik usaha kecil merasa bingung saat menetapkan harga. Takut terlalu mahal dan pelanggan lari, atau terlalu murah tapi malah buntung. Padahal, harga jual yang salah bisa menyebabkan usaha stagnan, tak berkembang, bahkan rugi diam-diam.

Menentukan harga bukan sekadar menambahkan laba dari harga bahan. Anda harus memperhitungkan banyak aspek lain: biaya operasional, waktu kerja, daya saing pasar, hingga nilai merek. Strategi penentuan harga yang tepat akan membuat usaha katering rumahan Anda lebih stabil, profesional, dan menguntungkan dalam jangka panjang.

Untuk mempermudah proses ini, berikut panduan lengkap yang dibagi berdasarkan beberapa kata kunci turunan penting:

Hitung Biaya Bahan Baku Secara Teliti

Langkah pertama dalam menentukan harga jual katering adalah menghitung biaya bahan baku secara detail. Catat semua bahan makanan yang digunakan untuk membuat satu porsi menu—mulai dari beras, daging, sayur, bumbu, hingga minyak goreng.

Jangan lupa sertakan biaya kemasan makanan, seperti mika, kertas nasi, sendok plastik, tisu, dan stiker label. Walau terlihat kecil, biaya kemasan bisa menjadi beban besar jika tidak dihitung dari awal.

Cara Menentukan Harga Jual Katering Rumahan

Gunakan tabel atau spreadsheet sederhana untuk menghitung biaya per porsi. Jika Anda memasak dalam jumlah besar, hitung total biaya bahan lalu bagi dengan jumlah porsi yang dihasilkan. Ini akan memberi gambaran lebih akurat tentang harga pokok produksi katering Anda.

Tambahkan Biaya Operasional Harian dan Listrik

Banyak pelaku usaha lupa menghitung biaya tidak langsung, seperti gas, listrik, air, dan sabun cuci peralatan. Padahal, ini semua adalah bagian dari biaya operasional katering harian yang harus dimasukkan dalam perhitungan harga.

Jika Anda menggunakan kompor gas, estimasikan berapa tabung gas yang dihabiskan dalam seminggu, lalu bagi per hari. Sama halnya dengan listrik untuk rice cooker, kipas dapur, atau pencahayaan.

Bila Anda menggunakan tenaga tambahan seperti asisten dapur atau kurir, masukkan juga biaya upah harian mereka. Semua ini akan membantu Anda menemukan harga jual yang tidak membuat rugi diam-diam.

Tentukan Margin Keuntungan yang Masuk Akal

Setelah mendapatkan total harga pokok produksi (HPP), langkah berikutnya adalah menentukan margin keuntungan. Idealnya, untuk usaha katering rumahan, margin keuntungan bersih berkisar antara 20% hingga 40% tergantung jenis menu dan segmen pasar.

Misalnya, jika satu porsi makanan memiliki HPP Rp12.000, maka dengan margin 30%, Anda bisa menjual seharga Rp15.600. Pembulatan harga menjadi Rp16.000 atau Rp17.000 sah-sah saja selama sesuai dengan daya beli target pasar.

Jangan menetapkan harga terlalu rendah hanya untuk menarik pelanggan. Jika margin Anda kecil, maka pertumbuhan usaha akan lambat dan rentan jika ada kenaikan harga bahan baku.

Ingat, tujuan usaha bukan hanya laku, tapi juga untung dan bertahan lama.

Riset Harga Pasar Kompetitor di Sekitar Anda

Lihat dan pelajari harga katering lain di lingkungan Anda. Cari tahu berapa harga per porsi katering harian, nasi box, atau paket arisan dari pelaku usaha serupa. Gunakan riset ini sebagai referensi, bukan untuk sekadar meniru.

Perhatikan apakah harga mereka sesuai dengan isi menu, ukuran porsi, kemasan, dan layanan yang diberikan. Anda bisa menentukan harga kompetitif, dengan memberi nilai tambah seperti menu unik, pelayanan ramah, atau gratis ongkir dalam radius tertentu.

Jika Anda menyasar pasar menengah atas, jangan ragu menetapkan harga lebih tinggi asal diimbangi dengan kualitas bahan, kebersihan, dan tampilan yang premium.

Riset ini juga membantu Anda menemukan celah pasar yang belum tergarap, misalnya katering sehat untuk diet, katering vegetarian, atau katering khusus anak sekolah.

Gunakan Paket Langganan dan Diskon Volume

Salah satu strategi harga yang efektif adalah menawarkan paket langganan mingguan atau bulanan. Misalnya, Rp250.000 untuk 5 hari katering makan siang. Strategi ini bisa menarik pelanggan tetap dan memberi Anda kepastian pendapatan.

Tawarkan juga diskon untuk pemesanan dalam jumlah besar, misalnya potongan harga untuk pemesanan 30 porsi nasi kotak atau lebih. Diskon volume seperti ini membuat pelanggan merasa lebih hemat dan membantu Anda meningkatkan omzet dalam satu produksi.

Pastikan Anda sudah menghitung dengan matang agar diskon tidak merugikan. Gunakan rumus margin dan skema bundling untuk tetap menjaga profit meski memberi potongan harga.

Kesimpulan

Menentukan harga jual katering rumahan membutuhkan ketelitian, strategi, dan pemahaman pasar. Jangan asal pasang harga—tetapi bangun perhitungan yang adil dan menguntungkan.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *