Home / Edukasi / Tren Fashion Vintage dan Retro yang Kembali Populer

Tren Fashion Vintage dan Retro yang Kembali Populer

Tren Fashion Vintage dan Retro yang Kembali Populer

UMKMTangerang.com – Dunia mode memang tak pernah kehabisan ide, namun yang menarik, banyak tren fashion justru kembali ke masa lalu. Tren fashion vintage dan retro yang kembali populer membuktikan bahwa gaya dari dekade sebelumnya masih sangat relevan hingga kini. Dari celana cutbray, jaket denim, hingga motif polkadot dan floral besar, semuanya kini tampil kembali dengan sentuhan kekinian.

Di berbagai kota besar seperti Jakarta, Bandung, hingga Surabaya, gaya vintage kini menjadi identitas anak muda yang ingin tampil beda dan unik. Mereka mulai berburu pakaian lawas di thrift shop, butik secondhand, bahkan pasar loak demi menemukan pakaian retro yang autentik dan penuh cerita.

Mengapa tren ini kembali booming? Alasannya sederhana: vintage adalah tentang karakter. Bukan hanya tren, tapi juga representasi gaya hidup yang sadar terhadap keberlanjutan (sustainable fashion). Selain itu, tampilan retro memberikan kesan artistik, nostalgic, dan tentunya anti-mainstream.

Meskipun identik dengan gaya masa lalu, fashion vintage terus berkembang seiring waktu. Banyak brand besar dan desainer lokal mulai mengadaptasi elemen retro ke dalam koleksi terbarunya. Ini menjadikan fashion vintage dan retro sebagai gaya yang tak lekang oleh waktu, bahkan kian digemari generasi Z dan milenial.

Lantas, elemen apa saja yang membuat tren fashion vintage dan retro kembali bersinar? Yuk simak inspirasi lengkapnya berikut ini!

Motif Floral, Polkadot, dan Garis yang Ikonik Kembali Tren

Salah satu ciri khas fashion vintage adalah motif-motif mencolok dan berani. Motif floral besar, polkadot, hingga garis horizontal atau vertikal kini kembali menghiasi berbagai item fashion modern, mulai dari dress hingga kemeja kasual.

Dress floral vintage ala tahun 70-an kini banyak dikenakan dalam acara formal maupun santai. Padukan dengan sepatu mary jane atau flat shoes, dan kamu akan tampil feminin dengan sentuhan retro yang manis.

Sementara itu, motif polkadot memberikan kesan playful dan klasik. Kemeja atau blus dengan motif ini sangat cocok dipadukan dengan bawahan netral seperti rok span atau celana high waist warna hitam.

Tren Fashion Vintage dan Retro yang Kembali Populer

Garis vertikal ala retro juga kembali hits, terutama pada celana kulot dan jaket ringan. Motif ini tidak hanya stylish, tapi juga memberi efek tubuh lebih ramping dan tinggi.

Motif-motif khas ini sangat mudah ditemukan di berbagai toko vintage maupun butik modern yang mengadaptasi gaya retro. Cukup satu item bermotif kuat untuk membuat gaya kamu menonjol.

Celana Cutbray dan High Waist Dominasi Street Style

Celana cutbray atau bell bottom pants menjadi simbol perlawanan terhadap gaya konservatif pada era 60-70-an. Kini, celana ini kembali menjadi primadona fashion jalanan dan gaya kasual formal anak muda urban.

Celana potongan lebar di bawah ini mampu memberi kesan kaki lebih panjang dan ramping. Terutama bila dipadukan dengan atasan fitted atau crop top. Untuk look yang lebih rapi, kamu bisa memadukannya dengan kemeja satin atau blazer formal.

Selain cutbray, model high waist juga kembali naik daun. Celana pinggang tinggi ini memberikan siluet tubuh yang lebih proporsional dan cocok untuk hampir semua bentuk tubuh.

Celana high waist bisa dipadukan dengan gaya streetwear maupun gaya feminin. Kombinasi dengan sabuk besar ala tahun 80-an juga bisa memberi efek dramatis yang unik.

Bahkan, model jeans lama seperti mom jeans dan straight leg jeans kini kembali masuk dalam rak-rak fashion terkini. Fashion benar-benar berputar!

Aksesori Retro: Dari Kacamata Cat Eye hingga Scarf Kepala

Tak lengkap rasanya gaya vintage tanpa kehadiran aksesori khas era retro. Salah satu yang paling mencolok adalah kacamata bentuk cat eye atau bulat kecil ala John Lennon. Kacamata ini memberi sentuhan eksentrik namun tetap elegan.

Selain itu, penggunaan scarf di kepala ala Audrey Hepburn atau ikatan bandana gaya pin-up girl juga kembali tren. Aksesori ini tidak hanya manis, tetapi juga fungsional dalam menambah nilai gaya.

Kalung mutiara, anting besar, serta tas tangan berbentuk kotak dari bahan kulit juga menjadi favorit pecinta vintage. Banyak brand lokal kini memproduksi ulang tas tangan model vintage dengan warna pastel yang lembut.

Tidak ketinggalan, sepatu retro seperti loafers, mary jane, dan ankle boots kini kembali masuk radar fashion enthusiast. Sepatu-sepatu ini sangat fleksibel, bisa dipadukan dengan jeans hingga dress vintage.

Cukup tambahkan satu atau dua aksesori retro pada outfit kasualmu, dan tampilanmu langsung berubah jadi gaya yang artsy dan berkelas.

Thrift Shop dan Fashion Berkelanjutan Menjadi Gaya Hidup

Meningkatnya tren vintage tidak lepas dari kesadaran anak muda akan pentingnya sustainable fashion. Belanja di thrift shop atau preloved store bukan hanya hemat, tetapi juga bagian dari upaya mengurangi limbah tekstil.

Banyak komunitas di kota besar yang rutin mengadakan pasar pakaian bekas berkualitas. Bahkan beberapa toko online menyediakan koleksi khusus vintage dengan kurasi yang apik dan rapi.

Gaya fashion ini juga mengajarkan kita untuk lebih menghargai setiap potong pakaian, karena masing-masing punya cerita dan keunikan. Tidak sedikit orang yang menggabungkan gaya vintage dengan fashion modern, menciptakan gaya hybrid yang sangat personal.

Dengan berbelanja barang vintage, kamu juga bisa mendapatkan item langka yang sudah tidak diproduksi lagi. Nilai estetik dan sejarah yang dikandung membuat outfit terasa lebih bermakna.

Thrift bukan berarti murahan. Justru, ini menjadi simbol bahwa gaya tidak harus mahal, tapi harus punya karakter!

Influencer dan Artis Lokal Dorong Popularitas Fashion Vintage

Kembalinya fashion retro tak lepas dari pengaruh media sosial. Banyak influencer dan artis lokal yang konsisten mengenakan outfit vintage dalam unggahan mereka. Gaya seperti ini kemudian menjadi inspirasi viral di kalangan pengikutnya.

Tokoh-tokoh seperti Eva Celia, Tulus, dan Isyana Sarasvati dikenal dengan pilihan gaya retro yang kuat namun elegan. Di TikTok dan Instagram, konten OOTD dengan tagar seperti #vintageoutfit atau #retrofashion semakin sering muncul.

Konten fashion vintage juga populer di YouTube, terutama video thrift haul, upcycle fashion, hingga tutorial styling retro. Ini membuktikan bahwa tren ini bukan hanya temporer, tapi menjadi bagian dari gaya hidup baru.

Mereka tidak hanya menjual tampilan, tetapi juga pesan bahwa gaya itu tentang jati diri, bukan sekadar mengikuti arus.

Kesimpulan

Tren fashion vintage dan retro yang kembali populer adalah bukti bahwa gaya lama bisa tetap relevan, bahkan lebih menarik di era modern. Apakah kamu juga pecinta gaya lawas dengan sentuhan kekinian?

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *