UMKMTangerang.com – Bisnis makanan beku atau frozen food semakin diminati karena praktis dan tahan lama. Namun di balik potensi keuntungannya, ada satu tantangan besar yang sering membuat pelaku usaha kewalahan: mengatur stok dan pengiriman frozen food dengan rapi. Jika tidak dikelola dengan baik, stok bisa rusak, pengiriman tidak tepat waktu, hingga pelanggan kecewa.
Produk makanan beku sangat sensitif terhadap suhu dan waktu. Satu kesalahan kecil bisa membuat produk mencair, berubah tekstur, bahkan basi. Karena itu, penting bagi Anda sebagai pelaku usaha untuk memiliki sistem yang baik dalam manajemen stok dan logistik frozen food.
Apalagi jika Anda menjual di banyak platform seperti marketplace, WhatsApp, hingga Instagram. Tanpa pengelolaan yang rapi, bisnis Anda bisa kehilangan pelanggan hanya karena stok tidak tercatat atau pengiriman berantakan.
Beruntung, Anda tidak perlu sistem besar atau mahal untuk mengelola ini. Dengan strategi yang tepat, Anda bisa atur stok dan pengiriman frozen food secara efisien, meskipun masih usaha rumahan.
Yuk simak tips praktis berikut agar bisnis makanan beku Anda makin profesional dan dipercaya banyak pelanggan!
1. Buat Catatan Stok Manual Harian yang Konsisten
Langkah paling dasar dalam mengatur stok frozen food rumahan adalah mencatat setiap aktivitas keluar-masuk barang. Anda bisa mulai dengan buku stok sederhana atau spreadsheet Excel.
Catatan yang wajib dibuat:
-
Nama produk
-
Jumlah produksi per hari
-
Jjumlah penjualan
-
Jumlah retur/batal
-
Sisa stok akhir
Simpan produk dalam urutan FIFO (First In First Out) agar produk lama habis duluan. Tempel label tanggal produksi di kemasan agar lebih mudah mengatur prioritas pengiriman.
Jangan tunggu stok benar-benar habis untuk memproduksi ulang. Jadwalkan produksi rutin mingguan agar tidak kewalahan saat pesanan mendadak naik.
2. Gunakan Freezer Khusus dengan Pembagian Rak
Freezer adalah “gudang utama” bagi bisnis frozen food. Gunakan freezer yang hanya dikhususkan untuk produk jualan, bukan dicampur dengan makanan rumah tangga.
Tips menyusun freezer agar pengelolaan stok lebih rapi:
-
Gunakan rak plastik atau kontainer untuk memisahkan varian produk
-
Tempel label besar di setiap rak (contoh: Nugget Ayam / Bakso Ikan / Siomay Sayur)
-
Susun berdasarkan tanggal produksi dari atas ke bawah (paling lama di atas)
Pastikan suhu freezer stabil -18°C atau lebih rendah. Hindari terlalu sering buka-tutup agar suhu tidak naik drastis.
Tambahkan thermometer digital untuk memantau suhu dan lakukan pengecekan setiap pagi. Hal ini membantu menjaga kualitas produk tetap maksimal sebelum dikirim.
3. Tetapkan Jadwal Kirim dan Area Layanan
Pengiriman frozen food tidak bisa sembarangan. Anda harus punya jadwal dan area pengiriman tetap untuk menghindari kerepotan dan menjaga kualitas makanan tetap beku.
Langkah yang bisa Anda lakukan:
-
Tentukan hari kirim (misal: Senin–Sabtu, jam 10.00–15.00)
-
Batasi area pengiriman (misal: maksimal 10 km dari dapur)
-
Gunakan jasa instan seperti GrabExpress / Gosend / Shopee Instant
-
Tambahkan catatan khusus: “Produk beku, harap segera simpan di freezer”
Jangan kirim produk saat cuaca sangat panas atau malam hari tanpa kurir terpercaya. Risiko produk mencair dan pelanggan komplain sangat tinggi jika pengiriman tidak disiplin.
Anda juga bisa menerapkan sistem pre-order frozen food, agar bisa mengatur pengemasan dan logistik secara terencana dan efisien.
4. Siapkan Kemasan yang Tahan Dingin dan Aman
Pengemasan adalah kunci utama dalam pengiriman frozen food jarak dekat. Produk beku bisa cepat mencair jika tidak dibungkus dengan benar.
Jenis kemasan yang direkomendasikan:
-
Plastik vakum atau ziplock tebal (minimal 80 micron)
-
Ice gel ukuran kecil hingga sedang (1–2 pack per pesanan)
-
Alumunium foil atau bubble wrap tambahan untuk insulasi
-
Styrofoam box kecil atau kardus tebal
Pastikan semua produk dibungkus rapat dan diberi label: “Frozen Food – Jangan Dibalik – Segera Simpan di Freezer”
Gunakan stiker branding agar produk terlihat profesional. Jangan lupa tempelkan juga info tanggal kadaluarsa dan berat bersih di kemasan luar.
5. Buat Template Pengingat Pengambilan untuk Pelanggan
Setelah pengiriman selesai, sering kali pembeli lupa menyimpan produk ke freezer, apalagi jika mereka belanja via COD. Akibatnya, produk mencair lalu mereka komplain bahwa barang tidak segar.
Solusinya, kirim pesan pengingat sesaat setelah kurir berangkat atau setelah barang diterima. Contoh template WhatsApp:
“Hai Kak, frozen food-nya sudah dikirim ya 😊 Mohon segera disimpan di freezer agar tetap segar. Terima kasih sudah order di DapoerBeku!”
Jika Anda mengelola order banyak sekaligus, bisa juga gunakan fitur broadcast di WhatsApp Business atau auto-message dari marketplace.
Langkah kecil ini sangat membantu mengurangi risiko produk rusak dan menjaga kepuasan pelanggan tetap tinggi.
6. Pantau Stok Digital dengan Aplikasi Gratis
Jika Anda ingin naik level dari catatan manual, gunakan aplikasi stok barang gratis seperti:
-
Stock and Inventory Simple (Android)
-
Google Sheets (sinkron antar HP & laptop)
-
Moka POS, iReap POS (gratis untuk usaha kecil)
Dengan aplikasi, Anda bisa:
-
Update stok real time
-
Lacak penjualan harian
-
Hitung omzet otomatis
-
Hindari stok kosong mendadak
Aplikasi ini sangat berguna saat Anda mulai menerima pesanan dari banyak platform sekaligus. Semakin rapi pengelolaan, semakin profesional bisnis Anda di mata pelanggan.
Kesimpulan
Mengatur stok dan pengiriman frozen food tidak harus rumit. Dengan pencatatan sederhana, pengemasan yang tepat, dan jadwal kirim yang disiplin, Anda bisa menaga kualitas produk dan kepercayaan pelanggan tetap tinggi.